Rabu (17/11/2021) Fakultas Ilmu Budaya Unsoed menggelar acara Pelatihan  Memasuki Dunia Kerja bagi Calon Wisudawan/Wisudawati  Periode Wisuda Desember 2021. Acara dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring)  di Aula Gedung D, FIB Unsoed.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIB Unsoed, Idah Hamidah , M.Hum. Dalam sambutannya disampaikan bahwa acara bertujuan untuk membekali calon wisudawan agar lebih siap memasuki dunia kerja setelah lulus.

“FIB Unsoed terus berupaya mencetak lulusan-lulusan terbaik yang siap memasuki dunia kerja, atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja.

Hadir sebagai narasumber Ja’faruddin (direktur PT. Media Wartatama Berdikari/ jogjakartanews.com) dan sekaligus Alumni FIB Unsoed. Dalam kesempatan tersebut, Jafar yang juga mantan Presiden BEM FIB 2005 ini memberikan motivasi dan tips-tips memulai berwirausaha.

Dikatakannya bahwa wirausaha adalah mindset atau pola pikir yang bisa melekat pada siapa saja, termasuk dirinya yang berprofesi sebagai wartawan. Menurutnya, bahasa adalah kunci sukses sebab bahasa berhubungan dengan semua aspek kehidupan,

“Saya bersyukur dan bangga menjadi Alumni FIB Unsoed. Idealnya memang alumni FIB Unsoed tidak bingung setelah lulus kuliah. Kebiasaannya setelah lulus, kalau yang tidak lanjut S2, ya cari kerja. Kalau langsung diterima tidak masalah. Tapi, kalau tidak diterima dan kemudian menganggur, ini yang masalah. Pengangguran itu beban keluarga bahkan beban negara,” ujar alumni Program Sarjana Bahasa dan Sastra (FIB) Unsoed angkatan 2002 ini.

Penulis Novel ‘Bulan Separuh Purnama’ dan ‘Dongeng Binatang Politik’ ini menambahkan, saat ini angka pengangguran terbuka di Indonesia cukup tinggi, terlebih di masa Pandemi Covid-19.

Wirausaha menurutnya adalah alternatif untuk mendapatkan penghasilan selain bekerja di instansi ataupun perusahaan. Bahkan, wirausaha adalah pencipta lapangan kerja, minimal lapangan kerja untuk dirinya sendiri atau untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri,

“Wirausahawan itu manusia produktif dan mandiri. Setelah membuat usaha lalu mencari pendampingan, sehingga bisa berkembang. Setelah maju, maka akan menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Ini parameter sederhana perguruan tinggi berkualitas, yaitu mencetak alumni pencipta kerja atau menjadi kreator, bukan pengekor,” pungkas wartawan yang juga berwirausaha di bidang percetakan dan penerbitan ini.