Purwokerto – Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperkuat kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman menggelar kegiatan bertajuk “Workshop Pengembangan Program Diploma Menuju Pendidikan Vokasi dan Bimtek Lanjutan Penyusunan Kurikulum Program Sarjana”. Acara ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Kamis dan Jumat, 12-13 Desember 2024,
Prodi S1 Sastra Inggris ikut berpartisipasi pada kegiatan Bimtek Lanjutan Penyusunan Kurikulum Program Sarjana yang menghadirkan pembicara Dr. Laeli Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Kepala Divisi Pengembangan Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan wawasan serta strategi penyusunan kurikulum yang sesuai dengan visi keilmuan dan kebutuhan dunia kerja.
Dr. Laeli dalam paparannya menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan zaman. Kurikulum yang dirancang harus melalui proses analisis, perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi,” ujarnya.
Salah satu sorotan dalam kegiatan ini adalah apresiasi yang diberikan kepada Program Studi S1 Sastra Inggris. Dalam sesi bimbingan teknis, program studi ini dinilai berhasil menyusun kurikulum yang komprehensif di bidang bahasa dan sastra serta selaras dengan kebutuhan industri kreatif. Dr. Laeli memberikan apresiasi secara langsung kepada program studi tersebut, menyebutnya sebagai contoh yang patut diteladani oleh program studi lainnya.
S1 Sastra Inggris menunjukkan kematangan dalam penyusunan kurikulum. Kurikulum yang disusun mampu mengintegrasikan kompetensi berbasis kelimuan dengan keterampilan praktis, seperti penulisan kreatif dan komunikasi profesional. Kurikulum yang telah disusun yang tidak hanya relevan secara akademik tetapi juga sangat aplikatif di dunia kerja,
Menurut Koordinator Program Studi S1 Sastra Inggris, Dyah Raina Purwaningsih, S.S.,M.Hum, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh tim dosen. “Mereka memiliki kesadaran untuk maju bersama, menyadari arti penting kurikulum dalam proses pembelajaran, dan mulai sadar budaya mutu. Semua dosen di program studi mau belajar untuk memahami cara menyusun kurikulum yang bermutu”
“Selain itu, matangnya kurikulum Program Studi tak lepas dari peran pakar kurikulum, mahasiswa, serta seluruh stakeholder” imbuhnya. Masukan yang diberikan oleh pihak-pihk tersebut diresapi dan diterapkan oleh dosen-dosen di Prodi Sastra Inggris sehingga menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja.
Acara ini diharapkan menjadi titik awal pengembangan kurikulum yang lebih baik di seluruh program studi di lingkungan FIB Unsoed. Para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Materi yang disampaikan sangat aplikatif dan mudah dipahami. Selain itu, suasana diskusi yang interaktif juga menjadi nilai tambah. Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan pembicara, sehingga berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyusunan kurikulum dapat dipecahkan bersama.
Workshop dan Bimbingan Teknis Pengembangan Kurikulum ini menegaskan komitmen FIB Unsoed untuk terus berinovasi dalam mencetak lulusan yang berkualitas dan siap kerja. Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan setiap program studi dapat mengambil langkah konkret dalam mengimplementasikan kurikulum yang relevan, sehingga lulusan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.