Kamis, 27 Februari 2025, telah diadakan tinjauan kurikulum prodi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ), dengan mengundang expert dari The Japan Foundation (JF), Kadoi Minako, M.A. Kegiatan tinjauan kurikulum tersebut merupakan kunjungan pertama kali dari pihak JF regional Jawa Tengah-DIY, sekaligus meninjau perkembangan prodi PBJ sebagai prodi pendidikan bahasa Jepang yang baru berdiri akhir tahun 2023 lalu.
Kegiatan tinjauan kurikulum dibuka dengan pemaparan tentang kondisi terkini dari prodi PBJ, serta pemaparan kurikulum yang saat ini sedang berjalan di prodi PBJ oleh koordinator prodi, Dr. Haryono, S.S., M.Pd. Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan review dari Kadoi sensei selaku expert dari JF. Kadoi sensei menyatakan bahwa, “Sebagai program studi baru, prodi PBJ memiliki struktur kurikulum yang baik serta sistematis untuk mendukung pencapaian profil lulusan di bidang edupreneurship. Struktur yang saat ini berjalan terdiri dari mata kuliah yang mendukung pengembangan keerampilan bahasa Jepang, didukung juga dengan mata kuliah penunjang yang menyokong pencapaian profil lulusan”. Menanggapi hal tersebut, Dian Bayu Firmansyah, S.Pd., M.Pd., selaku ketua pengembangan kurikulum PBJ menyatakan bahwa, “Struktur kurikulum PBJ dirancang untuk mendukung pencapaian profil lulusan di bidang edupreneurship, sehingga disusun sedemikian rupa agar mahasiswa dapat terfasilitasi dengan baik, termasuk di dalamnya terdapat fasilitas berupa penyelesaian tugas akhir melalui jalur non skripsi, seperti membuat aplikasi pembelajaran, konten pembelajaran bahasa Jepang dan lain-lain”.
Dalam kesempatan tersebut juga Kadoi sensei memperkenalkan beragam bahan ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran di prodi PBJ, yaitu bahan ajar berbasis JF standard (Can do). Sehingga kegiatan tinjauan kurikulum kali ini juga dijadikan sebagai langkah awal untuk sinergi kurikulum prodi PBJ menuju kurikulum yang berbasis JF standard tersebut. “JF telah mengembangkan banyak sekali bahan ajar untuk tingkat menengah atas, baik di SMA maupun SMK melalui Nihongo Kirakira dan Nihongo Rakuraku, yang sangat memudahkan guru untuk mengajar karena semua materi audio visual dapat didapatkan dengan mudah melalui website yng tersedia, termasuk materi slide PPT untuk pengajaran. Sehingga guru dapat fokus pada bagian implementasi/penerapan kemampuan bahasa Jepang siswa”, ujar Kadoi sensei. Lebih lanjut Kadoi sensei juga menambahkan, “Untuk pembelajaran di perguruan tinggi, JF menyediakan bahan ajar Marugoto dan Irodori, yang sangat mendukung untuk pencapaian kompetensi bahasa Jepang melalui Japanese Language Proficiency Test (JLPT), dan juga kompetensi komunikasi bahasa Jepang sehari-hari di Jepang”.
Masukan yang sangat berharga dari Kadoi sensei tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi prodi PBJ, dalam menentukan arah kebijakan untuk penggunaan materi ajar untuk mengejar JF standard (Can do), dan menjadi prodi pendidikan bahasa Jepang yang dapat mengaplikasikan JF standard dengan baik. Hal ini dirasa penting karena, diharapkan prodi PBJ akan menjadi ujung tombak untuk menyokong pengembangan pembelajaran bahasa Jepang di tingkat menengah atas di area Barlingmascakeb, bekerja sama dengan MGMP Barlingmascakeb.
Kegiatan tinjauan kurikulum yang diadakan dengan suasana penuh kehangatan dan canda tawa namun tetap serius ini, diakhiri dengan kunjungan melihat sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di FIB Unsoed, seperti lab, pendopo, aula, dll. Semoga banyak manfaat yang didapat dari kegiatan kunjungan dan tinjauan kurikulum dari The Japan Foundation ini untuk pengembangan prodi PBJ ke depan.
PBJ, Banzai!!!
#Unsoed1963 #merdekamajumendunia #PBJUnsoed #Banzai