Bahasa, Budaya, dan Teknologi: Kuliah Dosen Tamu FIB Unsoed Bersama Karlina Denistia, Ph.D

Purwokerto, 20 Agustus 2025 – Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman (FIB Unsoed) menyelenggarakan kuliah dosen tamu dengan menghadirkan Karlina Denistia, S.S., M.A., Ph.D, akademisi dari Universitas Sebelas Maret yang dikenal sebagai pakar linguistik korpus. Acara ini berlangsung di Aula Bambang Lelono FIB Unsoed dan dihadiri oleh mahasiswa khususnya semester 1 dan 3 yang berjumlah lebih dari 200 mahasiswa.

Mengusung tema “Bahasa dan Data: Cara Baru Membaca Dunia Lewat Linguistik”, kuliah dosen tamu ini bertujuan membuka wawasan mahasiswa mengenai luasnya kajian linguistik serta relevansinya dalam kehidupan modern. Menurut Karlina, linguistik tidak hanya membahas tata bahasa atau analisis teks, tetapi juga menyentuh isu-isu aktual seperti kebijakan bahasa, teknologi, bahkan tren budaya digital.

Pembawa acara membuka kegiatan Kuliah Dosen Tamu bertema “Bahasa dan Data: Cara Baru Membaca Dunia Lewat Linguistik” di Aula Bambang Lelono, FIB Unsoed (Foto: Sasing Unsoed)

Dalam paparannya, Karlina menyoroti fenomena bahasa gaul yang populer di kalangan generasi muda, seperti “skibidi”, “delulu”, atau “skena”. Menurutnya, istilah-istilah tersebut menunjukkan bagaimana bahasa terus berubah mengikuti dinamika sosial. Ia juga menekankan bahwa studi linguistik kini semakin didukung oleh teknologi, misalnya melalui corpus linguistics yang memungkinkan peneliti menganalisis jutaan data bahasa dari media sosial, buku, berita, hingga percakapan sehari-hari.

Melalui contoh penggunaan Google Ngram Viewer dan Leipzig Corpora Collection, Karlina memperlihatkan bagaimana kata-kata tertentu mengalami perubahan frekuensi dan konteks sepanjang sejarah. Misalnya, perbandingan penggunaan kata “color” dan “colour” yang mencerminkan perbedaan antara American English dan British English, atau analisis kata “email” dan “letter” yang menggambarkan pergeseran budaya komunikasi dari surat tradisional ke pesan elektronik.

Tidak hanya menyoroti bahasa asing, Karlina juga mengangkat isu bahasa lokal di Indonesia. Ia memaparkan bahwa terdapat 138 bahasa daerah yang masuk kategori terancam punah, hampir punah, bahkan sudah punah. “Melalui linguistik, kita dapat membaca kondisi sosial-budaya masyarakat sekaligus menjaga keberlangsungan bahasa,” tegasnya.

Kuliah interaktif yang berlangsung selama dua jam ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa. Banyak peserta yang antusias bertanya mengenai peluang karier di bidang linguistik, terutama dalam kaitannya dengan media dan eknologi. Selain itu, banyak mahasiswa yang bertanya tentang cara melanjutkan studi ke Jerman karena latar belakang Karlina yang merupakan lulusan Universitas Tubingen, Jerman melalui beasiswa LPDP.

Suasana pemaparan materi Kuliah Dosen Tamu bersama Karlina Denistia, Ph.D, yang mengajak mahasiswa melihat fenomena bahasa dari perspektif linguistik modern.(Foto: Sasing Unsoed)

Koordinator Prodi Sastra Inggris, Dyah Raina Purwaningsih, S.S., M.Hum, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kuliah dosen tamu menjadi jembatan penting agar mahasiswa melihat linguistik sebagai bidang yang dinamis, relevan, dan terbuka untuk kolaborasi lintas disiplin,” ujarnya.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, FIB Unsoed berharap kuliah dosen tamu dapat terus berlanjut secara berkesinambungan dengan topik yang beragam, sehingga mampu memperkaya wawasan akademik mahasiswa sekaligus memperkuat jejaring ilmiah antar perguruan tinggi.

#unsoed1963 #merdekamajumendunia #fakultasilmubudaya #sasing #kuliahdosentamu #corpuslinguistics