Jakarta, 20 Juli 2024 – Dalam upaya meningkatkan kompetensi penerjemahan dalam program Competitive Funding, dosen Bahasa Mandarin dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia, termasuk para dosen program studi D3 Bahasa Mandarin, FIB Unsoed, mengikuti Tes Sertifikasi Nasional (TSN) Penerjemah yang diselenggarakan oleh Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). Kegiatan ini serentak berlangsung di dua kota, yaitu Jakarta dan Malang, pada tanggal 20 Juli 2024.

Penerjemahan merupakan keterampilan penting bagi dosen Bahasa Mandarin, terutama dalam konteks akademis dan profesional. Sertifikasi dari HPI diakui secara nasional dan memberikan jaminan kualitas bagi para penerjemah yang telah lulus uji kompetensi ini. Oleh karena itu, mengikuti TSN Penerjemah menjadi langkah strategis bagi dosen untuk meningkatkan kemampuan dan kredibilitas mereka di bidang penerjemahan. Dengan kompetensi penerjemahan yang lebih baik, dosen dapat menyusun materi ajar yang lebih akurat dan relevan, serta memberikan bimbingan yang lebih efektif kepada mahasiswa yang tertarik dalam bidang penerjemahan. Selain itu, Dosen bersertifikat memberikan kontribusi positif bagi institusi tempat mereka mengajar. Keahlian mereka dalam penerjemahan dapat digunakan untuk membantu universitas dalam berbagai kerjasama internasional maupun penyelenggaraan konferensi. Kebermanfaatan bagi FIB maupun mahasiswa juga akan dirasakan karena Dengan kompetensi penerjemahan yang lebih baik, dosen dapat menyusun materi ajar yang lebih akurat dan relevan, serta memberikan bimbingan yang lebih efektif kepada mahasiswa yang tertarik dalam bidang penerjemahan. Tentu saja ini bergayut dengan visi dan misi program studi D3 Bahasa Mandarin.

Dr. Dyah Tjaturrini, M.Si, dosen Bahasa Mandarin dari prodi D3 Bahasa Mandarin, FIB Unsoed, menyatakan, “Mengikuti TSN Penerjemah HPI adalah pengalaman berharga. Ujian ini menantang dan mendorong saya untuk meningkatkan kemampuan penerjemahan saya. Sertifikasi ini sangat penting untuk karir saya sebagai dosen dan penerjemah.”

Dengan kompetensi yang lebih baik, para dosen diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam bidang akademis dan profesional, serta membantu mengangkat kualitas penerjemahan di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Kegiatan ini juga membuka peluang bagi kolaborasi dan pengembangan karir yang lebih luas bagi para dosen yang berpartisipasi.

(admin)