Kuliah Umum Sastra Jepang – Prof. Matsumoto Toru Berbagi Pelajaran tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ala Jepang di FIB Unsoed

Pada Senin, 22 September 2025, Program Studi Sastra Jepang melaksanakan kegiatan kuliah dosen tamu dengan mengundang Prof. Matsumoto Toru dari Universitas Kitakyushu, Jepang. Tema yang diusung pada kuliah ini ialah mengenai “Kitakyushu Enviromental Friendy City”.

Materi diberikan dalam 4 (empat) tema besar terkait dengan Kota Kitakyushu serta hubungannya dengan pemeliharaan lingkungan, dimulai dari paparan mengenai sejarah Kota Kitakyushu, pengelolaan sampah, hingga festival budaya serta keindahan kota Kitakyushu saat ini. Kota Kitakyushu merupakan kota industri, ia pernah mengalami banyak polusi yang merugikan lingkungan dan kesehatan manusia (1920-1960).  Sebuah gerakan peduli lingkungan diciptakan, merupakan kerjasama antara masyarakat, pelaku industri dan pemerintah, diantaranya dengan beberapa kegiatan seperti pengawasan terhadap Perusahaan, bekerjasama dengan peneliti di universitas, menggunakan peralatan anti-polusi, serta membuat fasilitas pengolahan dan pemantauan limbah. Kerjasama tersebut menciptakan perubahan lingkungan yang cukup signifikan di tahun 1990-an.

Selanjutnya Prof Matsumoto juga menyampaikan tentang pengolahan limbah domestik (rumah tangga) di Kota Kitakyushu. Bagaimana pemilahan sampah, mulai dari sampah kaleng, plastik asal botol minuman, plastik yang berasal dari bungkus makanan, hingga sampah sisa makanan. Kota Kitakyushu memiliki sekitar 8.000 tempat pengumpulan sampah (stasiun). Setiap stasiun terdiri dari sekitar 50 rumah tangga. Masing-masing jenis sampah memiliki tempat pengolahan tersendiri yang berbeda-beda.

“Kami berupaya mencapai nol kehilangan pangan. Makanan itu mengonsumsi energi dan mengeluarkan karbon dioksida di semua tahap produksi, transportasi, penyimpanan, pemrosesan, dan konsumsi. Semakin banyak limbah makanan berarti semakin banyak energi yang terbuang. Karbon dioksida juga dihasilkan ketika makanan dibuang. Di tahap Eco Life, kami akan mendorong pengurangan kehilangan pangan dan berupaya memanfaatkan kembali limbah makanan yang dihasilkan di lingkungan kuliner sebagai kompos,” ungkap Prof Matsumoto, terkait dengan limbah makanan.

Beberapa hal yang dilakukan dalam kaitannya dengan pendidikan lingkungan yang dilakukan di Kitakyushu, misalnya mengajarkan pada anak-anak tentang bagaimana pemanfaatan energi baterei pada mainan mobil-mobila, penggunaan ulang koran untuk kantong belanja, membuat kompos dari sisa makanan, memanfaatkan tanaman liar sebagai hiasan di dalam rumah, serta mengajarkan siswa sekolah dasar untuk melindungi air sungai dan teknik penyaringan air limbah sederhana. Prof Matsumoto menekankan akan pentingnya mencintai bumi melalui kesadaran untuk mengurangi sampah.