Membaca Tanda, Menafsir Dunia: Kuliah Dosen Tamu “Film and Semiotics” Buka Wawasan Mahasiswa Sastra Inggris FIB Unsoed

Purwokerto, 2 Juni 2025 – Program Kuliah Dosen Tamu kembali digelar oleh Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman pada Senin, 2 Juni 2025 pukul 09.00 WIB di Auditorium Fakultas Peternakan. Mengusung tema “Film and Semiotics”, kegiatan ini menghadirkan Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A. dosen dan peneliti kajian film sebagai pembicara utama, dengan Dr. Lynda Susana Widya Ayu Fatmawaty, S.S., M.Hum. bertindak selaku moderator. Sebanyak 150 mahasiswa Sastra Inggris antusias memenuhi ruangan sejak pagi.

Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A., menyampaikan materi tentang semiotics dalam media film dalam kuliah umum bertema “Film and Semiotics”  (Foto: Sasing Unsoed)

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Chusni Hadiati, S.S., M.Hum. Dalam sambutannya beliau menegaskan pentingnya ilmu semiotik dan menghimbau mahasiswa untuk memanfaatkan narasumber sebagai “gudang ilmu” bagi civitas akademika. “Manfaatkan narsum, gali ilmunya untuk memahami karya sastra, bahasa, dan kebudayaan. Harapannya kuliah dosen tamu ini bisa membawa kebaikan dan keberkahan,” tutur beliau, disambut tepuk tangan peserta.

Antusiasme mahasiswa Sastra Inggris FIB Unsoed dalam mengikuti kuliah umum “Film and Semiotics”. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kritis terhadap pemahaman tentang tanda . (foto: Sasing Unsoed)

Memulai paparannya, Dr. Wulan menegaskan bahwa film pada hakikatnya adalah media universal yang dapat menjadi objek riset lintas minat: linguistik, penerjemahan, maupun sastra. “Kita hidup di tengah arsitektur tanda,” ungkapnya, seraya menjelaskan bahwa makna tanda bersifat kontekstual dan terbentuk melalui kesepakatan budaya. Karena itu, analisis semiotik menuntut peneliti memahami kultur di balik simbol-simbol yang hadir tidak hanya di film, tetapi juga di gim, karya sastra, hingga berbagai platform digital.

Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A. (kiri) dan Dr. Lynda Susana S.S., M.Mum. (kanan) dalam sesi kuliah umum bertajuk “Film and Semiotics” yang digelar di Auditorium Fakultas Peternakan Unsoed. Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif  untuk membahas sistem tanda dalam  film (foto: Sasing Unsoed).

Lebih jauh, Dr. Wulan memetakan unsur mikro dalam teks film, properti, gesture, lighting, palet warna, tata kamera, hingga aural sign seperti sound dan montage sebagai sistem tanda yang saling terjalin. Ia menekankan pentingnya sensitivitas terhadap setiap detail visual dan bunyi karena semuanya berkontribusi pada makna. Selain itu, konsep intertekstualitas turut dibahas, yakni bagaimana sebuah teks memengaruhi  atau berubah menjadi teks lain melalui proses alihwahana (ekranisasi).

Di sisi lain, kajian film tidak dapat dilepaskan dari isu-isu kontemporer seperti gender, identitas, dan ideologi. Peneliti, menurutnya, perlu memilih teori yang presisi dan referensi yang relevan agar analisis tidak terjebak pada penumpukan literatur. “Yang penting bukan seberapa banyak referensi, melainkan seberapa tepat,” tegasnya.

Sesi tanya jawab menutup kuliah dosen tamu selama 30 menit, di mana mahasiswa mengajukan pertanyaan seputar teknik membaca simbol visual dalam film Indonesia modern. Kuliah Dosen Tamu bertema “Film and Semiotics” ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa semakin kritis menafsirkan tanda dalam teks budaya serta termotivasi melakukan penelitian interdisipliner yang berdaya guna bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat. Panitia merencanakan tindak lanjut berupa lokakarya penulisan proposal penelitian berbasis semiotika film pada awal semester depan, sehingga antusiasme yang terbangun hari ini dapat berlanjut dalam karya ilmiah konkret.

#unsoed1963 #merdekamajumendunia #fakultasilmubudaya #sasingunsoed #generallecture#semiotics