SELLINGUISTIKA International Book Club Chapter 2: Membangun Budaya Membaca dan Berdiskusi Sastra Lintas Negara

Purwokerto, 26 April 2025 – Membaca karya sastra dan mendiskusikan hasil bacaan terhadap karya sastra tersebut merupakan serangkaian kegiatan literasi akademis yang selayaknya menjadi rutinitas guna meningkatkan suasana akademis di kalangan sivitas akademika Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Jenderal Soedirman.  Dalam upaya mewujudkan atmosfer akademis tersebut, Tim Kerja Sama Luar Negeri yang diwakili oleh Ririn Kurnia Trisnawati, M.A., dosen Program Studi S1 Sastra Inggris yang kali ini bertugas sebagai project manager, bekerja sama dengan tiga universitas yang lain yakni University of Mindanao (UM) Digos Filipina, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN Saizu) menggelar kegiatan SELLINGUISTIKA International Book Club-Chapter 2 pada hari Sabtu, tanggal 26 April 2025 secara daring melalui Zoom.

Alur Acara Sellinguistika Book Club (dok: Sasing Unsoed)

Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun dengan menggelar bacaan dan diskusi sastra dengan beragam genre sastra. Pada tahun 2025 ini, SELLINGUISTIKA memasuki kali kedua yang mengangkat pembahasan cerita karya sastra yang sarat akan muatan kearifan lokal dari masing-masing negara: Indonesia dan Filipina.

Sekar dan Kautsar sedang mempresentasikan kisah Legenda Malin Kundang secara daring (foto: Sasing Unsoed)

Adalah Sekar Hayuning Mutyas dan Kautsar Ikram Esaalka, dua mahasiswa Prodi Sastra Inggris Angkatan 2022 yang mewakili Fakultas Ilmu Budaya menjadi storyteller dan presenter pada acara tersebut. Keduanya mengangkat kisah legenda Malin Kundang yang membawa muatan moral dan kearifan lokal yang universal dan selalu layak untuk dibincang. Selain itu, pesan moral yang terkandung pada legenda tersebut juga sangat relevan untuk dibahas dalam forum lintas budaya. Dengan dihadiri kurang lebih 180 peserta mahasiswa dari keempat universitas acara international book club ini berjalan lancar dan interaktif. Diskusi yang terbangun memperlihatkan antusiasme mahasiswa dalam memahami nilai-nilai budaya lokal sekaligus memperkaya perspektif global. Forum ini menghasilkan diskusi budaya yang menarik di antara peserta lintas negara Filipina dan Indonesia. Tidak hanya mahasiswa, dosen pendamping yang terlibat dalam acara ini juga merasakaan manfaat dari diskusi tersebut.

Ke depan, kegiatan peningkatan atmosfer akademis yang bertaraf internasional serupa akan terus diupayakan untuk diselenggarakan guna menambah interaksi mahasiswa FIB Unsoed dengan mahasiswa internasional dari negara lain di Kawasan Asia Tenggara. Partisipasi aktif mahasiswa dalam forum seperti ini diharapkan tidak hanya meningkatkan literasi sastra, tetapi juga memperluas jejaring akademik dan memperkuat kolaborasi global dalam dunia pendidikan tinggi, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Dengan adanya jalinan kerjasama internasional yang baik, dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

#unsoed1963 #merdekamajumendunia #fakultasilmubudaya #sasingunsoed # sellinguistika #internationalbookclub #SDGs #sdgskeempat #pendidikantinggiberkualitas