Sinergi Laboratorium Pertunjukan dan Seni FIB bersama Jagabaya Nuswantara dan SMK N 3 Banyumas dalam Pawiyatan Seri Ke-6

Purwokerto – Rabu, 4 Juni 2025, Laboratorium Pertunjukan Seni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bekerja sama dengan Sanggar Jagabaya Nuswantara mengadakan kegiatan Pawiyatan seri keenam bertajuk “Manajemen Produksi Seni Pertunjukan Tradisional di Era Digital dan Upaya Pelestariannya” di Aula Gedung Bambang Lelono. Acara yang diikuti oleh mahasiswa program studi Sastra Jepang dan siswa SMKN 3 Banyumas ini dimulai dengan sambutan dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Ely Triasih Rahayu, S.S., M.Hum. Beliau sangat menyambut baik inisiasi dan kerja sama ini dengan menyatakan harapan semoga FIB dapat menjadi tempat untuk bertemunya kegiatan-kegiatan kolaborasi seni dan budaya. “Sembilan program studi di FIB akan turut serta mendukung pelestarian dan pengembangan seni dan budaya, khususnya budaya Banyumasan,” ujar Prof. Ely. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Virna Wurihandayani, AMd. selaku pimpinan Sanggar Jagabaya Nuswantara dan Heppy Budi Kurniawan, S.Sn., M.Pd. selaku Kepala SMKN 3 Banyumas.

Kegiatan ini menjadi momen penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara FIB Unsoed, Sanggar Jagabaya Nuswantara, dan SMK Negeri 3 Banyumas. Kerja sama ini akan berfokus pada pengembangan seni budaya, pertunjukan tradisional, dan pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung industri seni lokal. Kepala SMK Negeri 3 Banyumas, Heppy Budi Kurniawan, menyatakan bahwa MoU ini bertujuan memperkuat sinergi pendidikan dan budaya, membuka peluang bagi siswa untuk melanjutkan studi ke Unsoed dan mengembangkan potensi seni mereka. SMKN 3 Banyumas dikenal sebagai pelestari budaya, yang memiliki program karawitan, tari, dan pendalangan, serta sedang mengembangkan program penyiaran untuk mempromosikan budaya Banyumas melalui media dan perfilman.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Lynda Susana, S.S., M.Hum., dosen program studi Sastra Inggris, FIB Unsoed. Lynda menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pegiat budaya untuk memperkenalkan manajemen seni tradisional. Narasumber utama dalam kegiatan ini, Ridwan Bungsu, Art Director Sanggar Jagabaya Nuswantara, menyoroti pentingnya manajemen produksi dalam seni pertunjukan tradisional. Menurutnya, keberhasilan sebuah produksi bergantung pada kolaborasi erat antara tim kreatif dan produksi. Terkadang banyak sanggar seni yang lebih fokus pada aspek artistik dan mengabaikan produksi, sehingga karya sering tidak memenuhi ekspektasi. “Tanpa dukungan produksi yang kuat, karya artistik tidak akan maksimal,” ujar Ridwan. Ridwan mendorong lebih banyak seminar dan lokakarya untuk meningkatkan pemahaman seniman tentang manajemen produksi guna mewujudkan karya yang berkualitas.

Acara ini juga menampilkan pertunjukan ebeg berjudul “Sing Eling” untuk mengingatkan makna filosofis seni tradisional sebagai pengingat kesadaran diri. Ridwan menekankan pentingnya generasi muda memahami esensi ebeg agar tidak disalahgunakan, merujuk pada insiden tawuran pasca-pertunjukan yang terjadi baru-baru ini.

Kepala Laboratorium Pertunjukan Seni Fakultas Ilmu Budaya, Exwan Andriyan Verrysaputro, S.Pd., M,Pd. menyatakan bahwa Pawiyatan #6 adalah program kerja dari Laboratorium Pertunjukan dan Seni. Pawiyatan mewadahi aktivitas diskusi dan dialog seni budaya. Pada pawiyatan ke 6 ini Laboratorium Seni dan Pertunjukan menggandeng Sanggar Jagabaya Nuswantara dan SMKI N 3 Banyumas dengan tujuan untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi bersama praktisi dan pegiat seni budaya di Banyumas. Exwan menyampaikan, “Tim Laboratorium Pertunjukan dan Seni berharap agar kegiatan kali ini menjadi “gerbang” kolaborasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di kemudian hari. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan yang  diskusi yang diwadahi dalam kegiatan Pawiyatan ataupun kegiatan pertunjukan seni yang diwadahi oleh program Pagelaran.  Selain itu, kami juga berharap agar kegiatan ini menjadi kegiatan yang ndayani, migunani, dan murakabi, yang berarti berdampak, bermanfaat, dan berkelanjutan.”