Banyumas, 3 Juni 2025 – Program Studi D3 Bahasa Mandarin Universitas Jenderal Soedirman kembali menggelar kegiatan kuliah luar kelas sebagai bagian dari pembelajaran Mata Kuliah Pariwisata. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 3 Juni 2025 dengan mengunjungi kawasan bersejarah Kota Lama Banyumas, yang terletak di pusat Kecamatan Banyumas.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa didampingi oleh dua dosen pengampu mata kuliah, yaitu Bagus Reza Hariadi dan Yuni Astuti serta mendapatkan pendampingan langsung dari Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat sebagai pemandu lapangan.

Selama kunjungan, mahasiswa diajak berkeliling dan dikenalkan dengan berbagai titik penting yang menyimpan sejarah panjang Kabupaten Banyumas, antara lain:
Kompleks Kantor Kecamatan Banyumas, sebagai pusat pemerintahan masa lampau,
Museum Wayang Sendang Mas, yang menjadi rumah bagi koleksi wayang tradisional dan sejarah pewayangan lokal,
Kompleks Taman Sari, sebuah kawasan yang pernah menjadi pusat kehidupan bangsawan,
serta menyusuri Jalan Kota Lama Banyumas yang dipenuhi bangunan bergaya kolonial dan jejak sejarah tempo dulu.

Melalui penjelasan langsung dari Ketua Pokdarwis, mahasiswa tidak hanya mendapat informasi mengenai nilai sejarah dan budaya Kota Lama Banyumas, tetapi juga belajar bagaimana potensi ini dikembangkan dalam konteks industri pariwisata lokal.

Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Peminatan Pariwisata
Dosen pengampu, Bagus Reza Hariadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar langsung di lapangan, khususnya bagi mahasiswa yang mengambil peminatan pariwisata. “Kami berharap mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan observasi, interpretasi budaya, dan pengemasan narasi wisata yang relevan dengan Bahasa Mandarin dan dunia pariwisata saat ini,” ujarnya.

Senada dengan itu, Yuni Astuti menambahkan bahwa interaksi langsung dengan pengelola wisata lokal juga melatih kemampuan komunikasi lintas sektor dan menumbuhkan kepekaan terhadap potensi lokal yang bisa dipromosikan lebih luas, baik secara nasional maupun internasional.

Dengan semangat belajar di luar kelas, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga kerja profesional yang tidak hanya menguasai bahasa, tetapi juga memahami konteks budaya dan sejarah destinasi wisata Indonesia.