Purwokerto (9/2020). Wabah COVID yang merambah Indonesia sejak bulan Maret 2020 lalu mau tidak mau membuat perubahan dalam aktivitas pembelajaran di Prodi Sastra Inggris, Unsoed. Kegiatan perkuliahan yang semula berupa tatap muka digantikan oleh kuliah daring (online). Bahkan di semester ganjil 2020-2021, kuliah yang dimulai September 2020 masih menggunakan bentuk daring. Hal ini untuk tetap menjaga civitas akademika dari penularan virus dengan menerapkan distant teaching and learning.

Sejak masa wabah diumumkan, dosen-dosen Sastra Inggris pun segera beralih ke moda-moda pembelajaran online. Menurut survey GKM Sasing, ada beragam media yg dipilih seperti Eldiru, Gmeet, GClassroom, Whatsapp, dan Zoom  yang penggunaannya disesuaikan dengan karakteristik matakuliah. Diantara media-media tersebut, yang paling banyak diminati adalah Google Classroom dan Whatsapp dengan pengguna lebih dari 50%. Menurut para dosen, selain karakteristik matakuliah, hal lain yg menjadi pertimbangan adalah kelengkapan dan kemudahan penggunaan media,  ketersediaan sarana-prasarana serta keekonomisan. Whatsapp, misalnya, menjadi favorit karena dimiliki hampir semua civitas akademika dan tidak memerlukan biaya besar. Sementara itu, Eldiru sebagai platform Unsoed dianggap cukup lengkap namun masih perlu ditingkatkan dalam hal kapasitas.

Beberapa kendala juga ditemui selama perkuliahan online, terkait penguasaan teknologi, ketersediaan prasarana (koneksi atau pulsa misalnya), dan teknik pembelajaran Misalnya, beberapa dosen juga menyatakan rumitnya menyediakan bahan ajar, sulitnya memantau keterlibatan mahasiswa selama kuliah serta melakukan evaluasi hasil belajar. Untuk mengatasi itu, dosen Sasing saling bertukar tips dan mengikuti berbagai pelatihan dan webinar tentang pembelajaran daring baik yang diselenggarakan fakultas, universitas maupun pihak luar. Hal itu perlu dilakukan untuk tetap memberikan pembelajaran yang berkualitas di prodi Sastra Inggris Unsoed di tengah situasi yang belum menentu ini. (RPH).