Purwokerto, 26 November 2025-

Program Studi D3 Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman menggelar kegiatan Kuliah Dosen Praktisi bertajuk “Etos Kerja sebagai Komoditas Industri Pariwisata Indonesia” pada Rabu, 26 November 2025, bertempat di Aula Bambang Lelono FIB UNSOED. Kegiatan ini berlangsung pukul 13.00 hingga 16.00 WIB dan diikuti oleh mahasiswa dengan antusias tinggi.

Kuliah praktisi menghadirkan Yuni Astuti, S.E., M.Par. sebagai narasumber, dengan moderator Tri Asiati, S.Pd., M.Pd. Dalam pemaparannya, Yuni Astuti menjelaskan bahwa etos kerja merupakan aset penting yang menentukan kualitas dan citra industri pariwisata Indonesia. Menurutnya, pariwisata tidak hanya menawarkan destinasi, tetapi juga menjual pengalaman, keramahan, dan pelayanan yang berstandar tinggi.

Narasumber menekankan bahwa etos kerja mencakup disiplin, tanggung jawab, kerja sama, kemampuan berkomunikasi, serta profesionalisme dalam melayani wisatawan dari berbagai latar belakang budaya. Ia juga menyoroti pentingnya penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Mandarin, sebagai nilai tambah yang dibutuhkan oleh tenaga kerja di sektor pariwisata.

Yuni Astuti menambahkan bahwa mahasiswa harus memiliki mindset pekerja unggul yang adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk transformasi digital dan tren pariwisata berkelanjutan. Etos kerja yang kuat akan melahirkan tenaga profesional yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mampu menjaga citra positif pariwisata Indonesia di mata dunia. Kegiatan ini menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk memahami keterkaitan antara sikap kerja dan keberhasilan karier di industri jasa. Melalui sesi diskusi, mahasiswa juga mendapat gambaran nyata tentang tuntutan dunia kerja dan peluang bagi lulusan D3 Bahasa Mandarin di sektor pariwisata.

Ketua Program Studi D3 Bahasa Mandarin menyampaikan bahwa kuliah praktisi ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih kontekstual melalui kolaborasi antara dunia akademik dan industri.

Dengan kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin termotivasi untuk mengembangkan kompetensi komunikasi lintas budaya dan membangun etos kerja yang profesional sebagai bekal memasuki dunia kerja di industri pariwisata Indonesia.

(mon)