“Divisi Penerjemahan Bahasa Mandarin” merupakan wahana pembelajaran yang digunakan oleh Prodi D3 Bahasa Mandarin di Universitas Jenderal Soedirman. Wahana ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan penerjemahan sebelum terlibat dalam dunia industri. Metode pembelajaran yang diterapkan oleh prodi ini adalah teaching factory dual system, yang diimplementasikan melalui kegiatan magang di mitra industri.
Prodi D3 Bahasa Mandarin fokus pada pengembangan keunggulan spesifik dalam bidang penerjemahan dan pariwisata Mandarin. Misi prodi ini adalah menyiapkan lulusan ahli madya yang memiliki kemampuan Bahasa Mandarin dan pemahaman lintas budaya. Mereka bekerja sama dengan mitra industri seperti Dinporabudpar Banyumas, Perum Perhutani, Desa Wisata Cikakak, Owabong, PT Sunshine Wise Communication Purwokerto, Camping Area Umbul Bengkok (CAUB), PT Krakatau Steel, dan PT Kereta Cepat Indonesia Cina.
Prodi D3 Bahasa Mandarin menggunakan model pembelajaran teaching factory dual system melalui kolaborasi dengan praktisi ahli di bidang penerjemahan. Mahasiswa dibekali dengan pengetahuan tentang budaya lokal, terutama Budaya Banyumas, melalui mata kuliah Pengantar Ilmu Budaya dan Pemahaman Lintas Budaya. Mereka juga mendapatkan pembekalan dalam mata kuliah Pengantar Pariwisata dan Penerjemahan Mandarin.
“Divisi Penerjemahan Bahasa Mandarin” digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk melatih keterampilan penerjemahan tertulis mahasiswa sebelum terlibat dalam kegiatan magang di mitra industri. Produk-produk unggulan yang dihasilkan melalui teaching factory dual system mencakup penerjemahan berbasis kearifan lokal, seperti brosur, buklet, katalog, video promosi, SOP, dan manual prosedur.
Selain itu, prodi ini memiliki rencana pengembangan, termasuk peningkatan layanan “Divisi Penerjemahan Bahasa Mandarin” sebagai laboratorium penerjemahan. Mereka juga berencana melibatkan lebih banyak mitra industri, memperkuat kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan MBKM, dan melakukan revitalisasi kurikulum menuju Outcome Based Education (OBE) dengan menerapkan teaching factory.
Prodi D3 Bahasa Mandarin juga akan meningkatkan kualitas layanan “Divisi Penerjemahan Bahasa Mandarin” dengan memperkenalkan program Computer Assisted Translation (CAT) Tools sebagai penunjang penerjemahan dokumen. Selain itu, mereka berencana merintis kerja sama dengan dunia media dan perfilman sebagai penunjang penerjemahan lisan, seperti dubbing dan voice over.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, prodi ini memiliki rencana pelatihan dan uji sertifikasi penerjemahan teks Bahasa Mandarin-Indonesia. Mereka juga akan merekrut laboran untuk laboratorium teaching factory dan meningkatkan kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) lokal dan luar negeri.
Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi, terutama IKU 7 terkait dengan peningkatan tata kelola dan kemitraan serta peningkatan kualitas dan inovasi pembelajaran.