Semarang, 14–15 Agustus 2025 — Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang (PBJ) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menunjukkan kiprahnya di tingkat nasional dengan turut serta dalam Workshop Pengajaran Bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation Jakarta di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan ini menghadirkan berbagai materi penting mengenai strategi pengajaran bahasa Jepang, termasuk pengenalan dan praktik langsung penerapan Student Centered Learning (SCL) yang menjadi pendekatan utama pembelajaran abad ke-21.
Dalam kegiatan ini, PBJ Unsoed mengirimkan dua dosen, Dian Bayu Firmansyah, S.Pd., M.Pd. dan Anggita Stovia, S.Pd., M.Pd., serta tujuh mahasiswa, yaitu Fasha Hegga Sholtanaju, Elsa Arum Ramadhani, M. Ridwan Hariri, Esa Nadia Putri, Zenanda Ajli Pamungkas, Maher Aldino, dan Fazle Aisha Nur Adhwa’.
Dian Bayu Firmansyah, M.Pd., salah satu dosen pendamping yang bertindak sebagai fasilitator workshop, menyampaikan:
“Workshop pengajaran bahasa Jepang dari The Japan Foundation ini merupakan salah satu bentuk kerja sama pengembangan kompetensi mahasiswa sebagai calon pengajar di masa depan. Sebagai prodi yang masih baru, undangan mengikuti kegiatan workshop yang sangat berdampak positif ini memberikan banyak kesan dan manfaat bagi para peserta mahasiswa, khususnya dalam aspek pedagogik yang wajib dikuasai oleh calon guru. Sebagai fasilitator, para dosen juga mendapatkan gambaran mengenai standar pengajaran bahasa Jepang di tingkat SMA/SMK untuk pengembangan keterampilan abad ke-21”
Workshop ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi calon pengajar bahasa Jepang di Indonesia, dengan fokus pada penerapan Student Centered Learning (SCL). Metode ini menekankan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar interaktif, kolaboratif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Selama dua hari, peserta workshop mendapatkan pemahaman mendalam mengenai konsep pedagogi modern, strategi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Lesson Plan, serta teknik mengelola kelas agar tercipta suasana belajar yang kondusif. Selain itu, para peserta juga terlibat langsung dalam kegiatan praktik mengajar atau micro teaching, yang menjadi kesempatan berharga untuk melatih keterampilan pedagogik secara nyata.
Bagi prodi PBJ Unsoed yang masih relatif baru berdiri, kesempatan mengikuti workshop ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kualitas akademik, terutama dalam pengembangan aspek pedagogik mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan baru mengenai strategi pengajaran bahasa Jepang, tetapi juga membangun jejaring dengan mahasiswa dan dosen dari berbagai perguruan tinggi lain di Indonesia. Keterlibatan dosen dalam workshop ini juga menjadi bagian dari upaya prodi dalam mendukung pengembangan profesionalisme tenaga pengajar, serta memastikan bahwa kurikulum dan metode pembelajaran yang diterapkan di PBJ Unsoed selalu relevan dengan perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan. Berikut ini beberapa testimoni dari mahasiswa PBJ Unsoed setelah mengikuti kegiatan workshop yang sangat inspiratif tersebut.
-
Fazle Aisha Nur Adhwa’
“Saya sangat bersyukur karena kesempatan ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana cara mengajar di kelas. Saya belajar bahwa guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi fasilitator yang mampu menciptakan suasana belajar yang efektif.” -
Maher Aldino
“Awalnya saya tidak berencana menjadi pengajar, namun workshop ini mengubah pandangan saya. Saya belajar bahwa guru juga menghadapi rasa takut gagal, dan itu membuat saya semakin menghargai profesi pendidik.” -
Zenanda Ajli Pamungkas
“Mengajar bukan sekadar menyampaikan pengetahuan, melainkan memberi ruang bagi siswa untuk aktif. Kami diajarkan bagaimana menyusun alur pembelajaran yang partisipatif dan efektif.” -
Esa Nadia Putri
“Workshop ini melatih keberanian saya dalam berkomunikasi dan praktik mengajar. Saya semakin termotivasi untuk menjadi pengajar yang profesional dan inovatif.” -
M. Ridwan Hariri
“Saya jadi lebih memahami bagaimana menerapkan metode SCL dan menyusun alur pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.” -
Elsa Arum Ramadhani
“Workshop ini sangat bermanfaat, terutama karena saya bisa mencoba micro teaching dengan metode SCL dan bertemu mahasiswa dari berbagai universitas.” -
Fasha Hegga Sholtanaju
“Pengalaman mengikuti workshop ini sangat berharga. Saya belajar metode pengajaran modern berbasis SCL dan mendapat kesempatan praktik langsung. Ini membuat saya semakin yakin untuk menjadi pengajar yang menginspirasi.”
Partisipasi dosen dan mahasiswa PBJ Unsoed dalam kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga memperkuat jejaring dengan sesama pengajar dan calon pengajar bahasa Jepang dari berbagai perguruan tinggi. Dengan pengalaman yang diperoleh dari workshop ini, diharapkan mahasiswa PBJ Unsoed dapat semakin siap menghadapi tantangan dunia pendidikan serta menjadi generasi pengajar bahasa Jepang yang kompeten, inovatif, dan inspiratif. Selain itu, keterlibatan aktif prodi dalam kegiatan nasional seperti ini juga menjadi bukti nyata komitmen PBJ Unsoed dalam melahirkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap berkontribusi dalam pengembangan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia.
PBJ, Banzai!
#unsoed1963 #merdekamajumendunia #PBJUnsoed #Banzai