Empat mahasiswa dari Program Studi S1 Sastra Jepang, berangkat menuju Ibaraki University (IU) pada 31 Maret 2024. Keberangkatan mereka ke IU dalam rangka melaksanakan Pertukaran Pelajar selama 1 tahun, mulai April 2024-Maret 2025.

Ke-4 mahasiswa tersebut masing-masing bernama Dewi Irawati, Kaka Ziva Ardanis, Salsabilla Ariel Putri, Siti Zahira Nur’alimah, yang semuanya adalah mahasiswa semester 4. Proses pengurusan dokumen sudah mulai mereka lakukan sejak semester 3 dan akhirnya berhasil dinyatakan diterima dan lolos untuk berangkat pada semester 4. Di sana nantinya mereka akan melanjutkan jejak baik kakak angkatannya yang telah selesai melakukan exchange student ke Ibaraki University pada tahun sebelumnya.

Mahasiswa mengaku mereka tidak terlalu khawatir menjelang keberangkatan ke negeri Jepang. Hal ini dikarenakan senior mereka yang sebelumnya berangkat ke IU sangat welcome  dalam memberikan informasi terkait hal-hal yang perlu disiapkan dan segala macam hal yang perlu diantisipasi selama mereka di sana. Selain itu, mereka juga merasa tenang, karena banyak teman-teman mereka yang saat ini juga sedang melaksanakan kegiatan MBKM di Jepang. Mereka juga merasa sudah kurang lebih memahami etika dan etos bangsa Jepang, karena sudah mempelajari hal tersebut selama perkuliahan.  Satu-satunya hal yang membuat mereka khawatir adalah mengenai rasa percaya diri dalam menggunakan bahasa Jepang. Namun, mereka yakin seiring dengan waktu yang dijalani si sana, mereka pasti akan bisa mengimplementasikan pelajaran bahasa Jepang yang selama ini didapatkan.

 

Mahasiswa mengaku mereka tidak terlalu khawatir menjelang keberangkatan ke negeri Jepang. Hal ini dikarenakan senior mereka yang sebelumnya berangkat ke IU sangat welcome  dalam memberikan informasi terkait hal-hal yang perlu disiapkan dan segala macam hal yang perlu diantisipasi selama mereka di sana. Selain itu, mereka juga merasa tenang, karena banyak teman-teman mereka yang saat ini juga sedang melaksanakan kegiatan MBKM di Jepang. Mereka juga merasa sudah kurang lebih memahami etika dan etos bangsa Jepang, karena sudah mempelajari hal tersebut selama perkuliahan.  Satu-satunya hal yang membuat mereka khawatir adalah mengenai rasa percaya diri dalam menggunakan bahasa Jepang. Namun, mereka yakin seiring dengan waktu yang dijalani si sana, mereka pasti akan bisa mengimplementasikan pelajaran bahasa Jepang yang selama ini didapatkan.

 

Program Exchange Student ke Ibaraki University merupakan implementasi kerja sama antara FIB Unsoed dengan Ibaraki University. Sebagai komitmen untuk turut melaksanakan kebijakan MBKM, maka prodi S1 Sastra Jepang memberikan fasilitas berupa konversi 40 SKS mata kuliah, selama 2 semester.

Semoga perjalanan mereka diberkahi bermacam-macam pengalaman yang luar biasa dan takterlupakan.

 

Gabantte Mina-san